PUSTAKAWAN. Pustakawan
berasal dari kata pustaka dengan tambahan wan. Pustaka berarti
buku, sedangkan tambahan wan menunjukkan orang yang ahli atau berkecimpung di
bidang tersebut. Dengan demikian, secara harfiah pustakawan berarti seseorang
yang ahli buku atau sehari-harinya berurusan dengan buku. Namun parahnya, pustakawan
sering ditafsirkan sebagai penjaga buku. Apakah itu benar?
Sebagai seseorang
yang sedang menempuh pendidikan di S1 jurusan Ilmu Perpustakaan, tentu saja aku
nggak akan pernah rela bila dikatakan
sebagai calon penjaga buku. Oleh sebab itu, aku akan menjelaskan siapa
sebenarnya pustakawan itu.
Seorang pustakawan
emang berhubungan erat dengan perpustakaan dan buku. Meski demikian tidak bisa dong
pustakawan itu dikatakan sebagai seorang penjaga buku. Apa alasannya?
Pertama, perpustakaan
sekarang ini tidak cuma ada buku, namun disediakan pula kaset, CD, DVD, peta, koran,
sampai layanan hotspot dan bahkan ada pula perpustakaan digital yang tidak
dibatasi oleh bangunan. Dengan demikian seorang pustakawan dituntut untuk
kreatif agar tidak ketinggalan zaman.
Kedua, pustakawan
emang harus mengelola dan merawat buku, namun hal itu karena buku adalah
informasi. Dengan pengelolaan tersebutlah orang akan mudah dalam menemukan
informasi. Hal itu dikarenakan tujuan utama pustakawan bukanlah pada bukunya,
namun pada orang-orang yang mencari informasi.
Ketiga, pustakawan
itu harus mengerti banyak hal lohh.. kenapa? Jawabannya, sebab seorang pustakawan bertugas
membantu semua orang untuk menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan
tepat. Misalnya mahasiswa kedokteran ingin melakukan penelitian dan bingung
soal refrensi yang sesuai. Di situlah peran pustakawan dibutuhkan.
Keempat, seorang
pustakawan harus memiliki kompetensi di bidangnya yang didapat melalui pendidikan
formal maupun nonformal agar data mengelola dapat sebaik mungkin. Oleh sebab
itu, nggak sembarang orang bisa menjadi pustakawan yang baik.